Sabtu, 27 Juli 2013

Hayal Bukanlah Nyata

Menyusuri jalan tak bertepi
Melihat indah terang sang mentari
Tampak kabut menari diantara gunung-gunung menjulang tinggi

Tak mungkin jalan kan semulus besi
Tak mungkin sehalus kapas
Dan tak mungkin selembut sutra

Semua jalan penuh kelok
Terkadang terjal dan terkadang indah
Sama halnya dengan roda yang berputar
Terkadang di atas dan terkadang dibawah.

Sebanyak air mata menetes
Tak akan mampu merubah semua yang ada

Jika usaha tiada, hasil pun hanyalah khayalan semata

Senin, 08 Juli 2013

Menyusuri Pantai Selok Gogor dan Pantai Serit

Siang ini, hari Senin Tanggal, 8 Juli 2013, saya duduk termangu menatap layar komputer di meja kerja Pak isnadi yang kosong ditinggalkan penghuninya beristirahat siang. Awalnya saya masih bingung apa yang akan saya lakukan dengan komputer ini, tapi setelah beberapa lama saya terdiam tiba-tiba saya teringat dengan perjalanan saya ke beberapa pantai dipesisir selatan Kabupaten Blitar.

Siang itu saya kesana bersama seseorang yang membantuku berpetualang, dia adalah mas Yusuf Jumeneng Ing Karangsono. Eits, tapi perjalanan kami ke pantai kali ini berkat informasi yang diberikan D'traveller. Terimakasih banyak D'traveller :)

Perjalanan siang itu kami mulai, setelah kami bertemu di pertigaan bence, barat Pom Bence Barat. Dari sana kami keselatan menuju arah Kanigoro - Sutojayan (Ludoyo) - Panggungrejo - Pantai Serang. Sebelum berjelajah ke Pantai Selok Gogor dan Pantai Serit, kami berjalan menyusuri Pantai Serang terlebih dulu, sekalian berbelanja camilan dan minuman untuk bekal.

Setelah puas membeli camilan dan minuman, kami menuju arah barat pantai Serang, hemmm setelah melewati pemandangan orang-orang yang sedang memadu kasih, kami naik keatas bukit yang ditanami jagung, wuih sungguh sangat-sangat mujur, posisi jagung sudah tinggi-tinggi, jadi kami harus berhati-hati dalam berjalan, apalagi saya membawa tas besar yang berisi macam-macam pakaian.

Hmmm ternyata perjuangan kami menembus kebun jagung tidak terlalu lama, karena hanya sekitar 10 menit kami sudah melihat hamparan pantai Selok Gogor yang menawan hati saya, seperti orang yang menemani saya kala itu, Hehehehehe



Hihihi sayang jalan untuk turun sedikit sulit, jadi saya manfaatkan saja untuk istirahat sejenak sekaligus mengambil foto pantai.
Pantai Selok Gogor ini seperti memiliki sekat ditengah-tengahnya, sekat dengan batu karang. Untuk awal perjalanan ini, kami tidak berhenti terlalu lama, hanya cukup sedikit berfoto untuk mengabadikan keindahan pantai Selok Gogor.

Selanjutnya, kami berjalan kearah barat, dan menemukan jalan setapak yang melewati batu karang yang indah (menurut saya) untuk menuju bukit. Wow... sesaat saya terkagum dengan adanya bunga berwarna merah dan kuning yang ada dibukit itu, seperti setengah tak percaya ada bunga yang indah berada di tanah berkapur. Berbeda dengan bukit sebelumnya, bukit ini lebih banyak ditumbuhi rumput hijau, pikir saya enak nih kambing-kambing dirumah dilepas disini, bebas menyantap makanan-makanan lezat mereka, hihihi. Hmmm sayangnya, hanya sesaat saya bisa menikmati keindahan laut dari atas bukit berbunga, karena Aak Yusuf sudah meminta untuk melanjutkan perjalanan ke pantai Serit.

Yaaaah  sambil menikmati pemandangan dari atas bukit saya mengambil foto pantai Serit yang mulai tampak, keindahan pantai Serit tampak jelas, dengan adanya tumpukan batuan karang yang menyerupai candi.
Sesampainya dipantai, kami mencoba menyusuri pantai Serit setapak demi setapak, berharap bisa mencapai tumpukan batuan karang yang indah itu.

Maksud hati memeluk gunung apalah daya tangan tak sampai, untuk mencapai tumpukan karang itu kami harus melewati sungai air payau, mungkin kalau dalam kondisi fit, kami mencoba melewati sungai itu, tapi sayangnya kami sudah kecapekan dan juga sudah sangat lapar, alhasil kami memutuskan untuk memakan bekal yang tadi kami bawa.


Selain bekal dari pantai Serang, sengaja saya membawakan Aak nasi putih lauk tempe goreng dengan tumis sawi, makanan kesukaan Aak. Hehehe

Makan selesai, perjalananpun dilanjutkan, tapi berlanjut kembali ke pantai Selok Gogor dan pantai Serang. Saat mau melewati bukit untuk ke pantai Serang, kami sudah mulai malas (Memeng dalam bahasa jawa) untuk melewati kebun jagung itu lagi, Eh tak disangka-sangka bebatuan karang di pinggir bukit dapat dilewati, bebatuannya sedikit licin, jadi kalau Anda mau melewati bebatuan ini harus berhati.


Tuntas sudah perjalanan siang itu, dan kami beristirahat sejenak di Mushola yang disediakan. Sekali lagi terimakasih banyak D'traveller, perjalanan siang itu menjadi sangat indah.

Senin, 01 Juli 2013

Belajar Hijaiyah


Selamat siang menjelang sore, setelah beberapa hari saya menghilang dari peredaran, kini kembali lagi dah, seperti lirik lagu Nostalgia " Kembali lagi, seperti dahulu " hehehe sampai disitu aja ya.



Kali ini saya mengajak anda yang muslim kembali mempelajari huruf hijaiyah, buat yang non muslim tetep boleh baca kok, yang terpenting kan "lakum diinukum waliyadiin" Qs. Al Kafirun : 6 " Untukmu agamamu, untukku agamaku ".


Seorang muslim insyaallah sudah tahu ya apa itu huruf hijaiya?
Huruf dasar pada bahasa Arab, seperti halnya Huruf Abjad. Jika abjad berawal dari A dan berakir dengan huruf  Z, huruf hijaiyah diawali dengan huruf Alif  "l" dan diakhiri dengan huruf yak "ي ".

Huruf Hijaiyah ada 28 huruf

I dibaca ALIF
ب dibaca BA'
ت dibaca TA'
ثdibaca TSA'
ج dibaca JIEM
ح dibaca KHA'
خ dibaca KHO'
د dibaca DAL
ذ dibaca DZAL
ر dibaca RO'
ز dibaca ZA'
س dibaca SIN
ش dibaca SYIEN
ص dibaca SHOT
ض dibaca DHOT
ط dibaca THO'
ظ dibaca DHO'
ع dibaca 'AIN
غ dibaca GHOIN
ف dibaca FA'
ق dibaca QOF
ك dibaca KAF
ل dibaca LAM
م dibaca MIM
ن dibaca NUN
و dibaca WAWU
ه dibaca HA'
ي YA'


Untuk sementara ini dulu ya, semoga bermanfaat ya. ^_^

Terimakasih http://organisasi.org/cara-belajar-membaca-al-quran-mengenal-huruf-hijaiyah-huruf-arab-standar .


Rabu, 26 Juni 2013

Arti Cinta

Apa itu cinta ?
Banyak macam diskripsi cinta, namun semua itu kembali pada masing-masing orang dalam mengartikannya.
Sementara menurut saya cinta merupakan anugrah yang diberikan kepada manusia, agar manusia bisa saling menghargai dan mengasihi sesama manusia.

Cinta itu bermacam-macam, tidak hanya pada seorang kekasih saja, melainkan juga pada orang tua, sahabat, saudara, dan yang tak dapat di tinggalkan ialah cinta terhadap TUHAN.

Pengungkapan cinta pun bermacam-macam, ada yang mengucapkannya langsung, ada yang menggunakan sebuah tulisan, dengan memberikan benda-benda yang indah, maupun hanya dengan memberikan perhatian kusus.

Itu menurut saya, lalu bagaimana menurut sahabat LPC ???????

Minggu, 23 Juni 2013

Desaku Tercinta

Sebagai awal saya menulis di blog ini, saya akan menceritakan tentang kampung halaman saya. Saya tinggal di dukuh Jirakkerep, Desa Pagerwojo, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar. Kalau anda ingin berkunjung ke wilayah saya, anda harus memutari sebuah bukit, dan persawahan. Jaraknya tidak terlalu jauh dari jalan provinsi kok, hanya 2,5 km saja. Untuk kesana tidak ada angkutan umum, jadi anda bisa naik ojek ataupun jalan kaki, paling-paling 30 menitan anda sudah sampai kok.


Saran saya, kalau mau berkunjung kesini sebaiknya pagi hari atau sore hari, jadi tidak terlalu panas dan bisa menikmati keindahan alam sepanjang perjalanan. 

 Persawahan dengan bentuk terasiring, cukup
menyejukkan mata pada pagi maupun sore hari.
Apalagi kalau sudah waktunya panen padi.
Wow,... bikin betah.
 Kalau saat pagi hari cerah, anda bisa melihat indahnya matahari terbit di sela-sela pegunungan, dan juga akan tampak Gunung Semeru di arah timur. Sedangkan sore hari, anda bisa melihat matahari terbenam di balik pegunungan yang ada di sebelah barat.



Sementara jika anda bingung dengan arah mata angin, anda bisa melihat gunung yang tampak paling besar, itu merupakan Gunung Kawi, yang menunjukkan arah utara. Disebelah kiri Gunung Kawi, anda juga bisa melihat indahnya Gunung Kelud dari kejauhan.